MAKALAH SENI BUDAYA
TENTANG
TARI
KREASI BARU BERPOLAKAN TRADISI
KELAS
: XI B
NAMA KELOMPOK :
1. NURUL HIDAYAH
2.
AI
SAFITRI
3.
INDAH
PRATIWI
4.
SITI
SURYATI
5.
SITI
YUNINGSIH
SMA
PELITA NUSANTARA
BALARAJA
- TANGERANG
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh. alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah
menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan
menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas “ SENI TARI”
Makalah ini memuat tentang seni tari tradisional di Indonesia yang sangat penting kita mempelajarinya dan menjaganya. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas “ SENI TARI”
Makalah ini memuat tentang seni tari tradisional di Indonesia yang sangat penting kita mempelajarinya dan menjaganya. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...2
BAB I………………………………………………………………………………………..3
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………...3
LATAR BELAKANG………………………………………………………………………3
BAB II……………………………………………………………………………………….4
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………….4
PENGERTIAN SENI……………………………………………………………………….4
PENGERTIAN TARI KREASI…………………………………………………………….4
PENGERTIAN TARI
KREASI BARU…………………………………………………….4
A. TARI KREASI BARU
BERPOLAKAN TRADISI……………………………………..5
B. TARI KREASI BARU
TIDAK BERPOLAKAN TRADISI (NON TRADISI) …………5
PENGERTIAN
TARI KREASI BARU BERPOLAKAN TRADISI………………………5
CIRI-CIRI TARI
KREASI BARU BERPOLAKAN TRADISI……………………………5
POLA TARI KREASI BERSUMBER DARI
TARI TRADISI…………………………….5
CONTOH TARI KREASI BERPOLA TRADISI………………………………………….6
BAB III……………………………………………………………………………………..9
PENUTUP…………………………………………………………………………………9
1.
Kesimpulan………………………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..9
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Perjalanan dan bentuk seni tari di
Indonesia sangat terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik
ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika
ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka
perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat
Indonesia.
Pada saat
itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis menguasai seluruh
Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977), salah seorang budayawan
dan peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa, “secara garis besar
perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh
adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing)”. Berdasarkan pendapat
Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan tradisional Indonesia
secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh asing dan masa
pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan masyarakat Indonesia
hingga saat ini, maka masyarakat sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam
lingkup negara kesatuan. Tentu saja masing-masing periode telah menampilkan
budaya yang berbeda bagi seni pertunjukan, karena kehidupan kesenian sangat
tergantung pada masyarakat pendukungnya.
Tarian
daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia seni
tari membuat indonesia kaya akan adat kebudayaan kesenian. Dengan
mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia
mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini. Tarian Indonesia mencerminkan
kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih
dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia,
dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh
barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia
memiliki berbagai tarian khasnya sendiri. Di Indonesia terdapat lebih dari 3000
tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai
sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau
akademi seni yang dijalankan pemerintah.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN SENI
Sebenarnya,
apa arti seni? Pengertian seni adalah suatu ekspresi perasaan
manusia yang memiliki unsur keindahan di dalamnya dan diungkapkan melalui suatu
media yang sifatnya nyata, baik itu dalam bentuk nada, rupa, gerak, dan syair,
serta dapat dirasakan oleh panca indera manusia.
Ada
juga yang berpendapat bahwa pengertian seni adalah semua hal yang diciptakan
oleh manusia yang mengandung unsur keindahan dan dapat mempengaruhi perasaan
orang lain. Pada intinya, seni merupakan hasil akivitas batin seseorang
yang dinyatakan dalam bentuk karya yang bisa mempengaruhi perasaan manusia.
Pengertian
seni secara etimologi berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Sani yang artinya
pemujaan, persembahan, dan pelayanan. Dengan kata lain, seni sangat erat
hubungannya dengan upacara keagamaan yang disebut juga dengan “kesenian”.
PENGERTIAN TARI KREASI
1.
Tari Kreasi
Tari
kreasi adalah suatu bentuk garapan/karya tari setelahnya bentuk-bentuk tari
tradisi hidup berkembang cukup lama di masyarakat. Bentuk tarian ini
bermunculan sebagai ungkapan rasa bebas, mulai ada gejalanya setelah Indonesia
merdeka pada tahun 1945.
Kebebasan
ini mendorong pula kreativitas para seniman tari, setelahnya melihat/merasakan
ada perubahan jaman dalam kehidupan masyarakatnya dan menjadikan motivasi untuk
membuat karya-karya baru memenuhi kebutuhan zamannya
PENGERTIAN
TARI KREASI BARU
Tari
kreasi baru adalah tari-tari klasik yang dikembangkan sesuai dengan
perkembangan jaman dan diberi nafas Indonesia baru. Contoh tari kreasi baru
adalah karya-karya dari Bagong Kusudiarjo dari padepokan Bagong Kusudiarjo dan
Untung dari sanggar kembang sore dari Yogyakarta.
Pada garis besarnya tari kreasi dibedakan menjadi dua
golongan yaitu:
A.
TARI KREASI BARU
BERPOLAKAN TRADISI
Yaitu
tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik
dalam koreografi, musik/karawitan, rias dan busana, maupun tata teknik
pentasnya. Walaupun ada pengembangan tidak menghilangkan esensiketradisiannya.
B.
TARI KREASI BARU TIDAK
BERPOLAKAN TRADISI (NON TRADISI)
Tari
Kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal
koreografi, musik, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun
tarian ini tidak menggunakan pola-pola tradisi, tidak berarti sama sekali tidak
menggunakan unsur-unsur tari tradisi, mungkin saja masih menggunakannya
tergantung pada konsep gagasan penggarapnya. Tarian ini disebut juga tari
modern, yang istilahnya berasal dari kata Latin “modo” yang berarti baru saja.
PENGERTIAN
TARI KREASI BARU BERPOLAKAN TRADISI
Tari Kreasi Baru Berpolakan Tradisi
Yaitu tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, musik/karawitan, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun ada pengembangan tidak menghilangkan esensiketradisiannya.
Yaitu tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, musik/karawitan, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun ada pengembangan tidak menghilangkan esensiketradisiannya.
CIRI-CIRI TARI KREASI BARU
BERPOLAKAN TRADISI
- Dikembangkan secara turun menurun.
- Diiringi dengan menggunakan musik tradisional.
- Berkembang dikalangan masyarakat biasa/ rakyat jelata.dll
POLA TARI
KREASI BERSUMBER DARI TARI TRADISI
Jenis tari kreasi yang berpola garapan tari tradisi adalah kreasi tarian yang mengambil sumber pengembangan sebuah tari kreasi dari tari tradisional daerah setempat. Susunan gerak atau koreografinya pun berdasarkan gaya tari daerahnya sendiri. Penggambaran tarian diambil dari latar belakang cerita, legenda, dongeng, dan mitos daerahnya. Isi tarian menunjukkan sifat dan karakter masyarakatnya.
Di Minang, Sumatra Barat, pada zaman dulu, koreografer Huriah Adam yang menampilkan tarian dengan gaya pencak silat Melayu menjadi sebuah tari kreasi yang diminati dan diberikan penghargaan sebagai bentuk sikap apresiatif insan seni kepadanya. Namun, kini orang tetap menyebutnya sebagai Tari Kreasi Baru. Tari karya Huriah Adam menjadi sebuah karya tari yang baru dalam tradisi karena kurun waktu tumbuh kembangnya yang lama.
·
·
Di Jawa Barat, insan tari mengenal tokoh tari kreasi R. Tjetje Somantri yang
hingga kini tariannya masih diminati masyarakat, dan masih dipertahankan oleh
muridnya yang paling menonjol, yaitu Indrawati Lukman dan Irawati Durban pada
karya tari seperti Tari Merak, Tari Topeng Koncaran, dan Tari Kandagan. Tokoh
tari kreasi lainadalah Enoch Atmadibrata yang menciptakan Tari Kreasi
Cendrawasih. Nugraha Suradireja menciptakan Tari Topeng Tumenggung Priangan dan
Tari Kencana Wungu.
Demikian pula yang dilakukan para koreografer yang namanya dikenal di hampir seluruh wilayah Indonesia, seperti Gusmiati Suid (Tari Piring dan Tari Galombang dari Sumatra Barat), I Mario pada karya Kebyar Duduk (Bali), dan Bagong Kusudiarjo (dari Yogyakarta) yang terkenal dengan Tari Yapong tahun 80-an.
Pada masanya, mereka menciptakan tari-tarian kreasi dengan berpijak pada tari tradisional daerah mereka sendiri. Terobosan mereka pada saat itu adalah memadukan gerak dari akar sumber gerak tradisional dengan bentuk yang baru. Bahkan, hingga kini karya tarinya diminati banyak orang.
Karyanya dianggap mewakili kebaruan tanpa melepaskan ciri khas daerahnya.
Dulu, media komunikasi sulit diperoleh. Transportasi pun kondisinya tak jauh berbeda. Kini, televisi dan internet menjadi jendela dunia bagi semua manusia di dunia sehingga kita bisa memperoleh informasi apa pun dan dari mana pun di seluruh belahan dunia. Hal ini memberi kemudahan kepada
koreografer untuk membuka mata, pikiran, dan wawasan terhadap perkembangan seni tari dari daerah, bahkan dari negara lainnya.
Perbedaan berkembangnya tari yang bersumber dari tradisi dengan yang nontradisi sebenarnya juga tidak terlalu jauh karena seni tradisional pada beberapa daerah telah mendapat tempat yang cukup baik. Buktinya, masyarakat berlomba-lomba menampilkan seni tradisional pada acara bergengsi. Seperti pada acara penghargaan untuk insan musik Indonesia, banyak yang memilih menyajikan Tari Saman dari Nanggroe Aceh Darussalam sebagai pembukaan. Hal itu menunjukkan apresiasi yang baik menuju perubahan sikap dan mental bangsa. Belum lagi pada event yang khusus disajikan bagi kalangan tertentu. Sebenarnya, kalangan negarawan sejak lama telah menempatkan tari tradisional sebagai sajian klasik eksklusif di kalangan istana. Namun, sayangnya hal itu tidak diikuti oleh peran serta generasi mudanya.
Demikian pula yang dilakukan para koreografer yang namanya dikenal di hampir seluruh wilayah Indonesia, seperti Gusmiati Suid (Tari Piring dan Tari Galombang dari Sumatra Barat), I Mario pada karya Kebyar Duduk (Bali), dan Bagong Kusudiarjo (dari Yogyakarta) yang terkenal dengan Tari Yapong tahun 80-an.
Pada masanya, mereka menciptakan tari-tarian kreasi dengan berpijak pada tari tradisional daerah mereka sendiri. Terobosan mereka pada saat itu adalah memadukan gerak dari akar sumber gerak tradisional dengan bentuk yang baru. Bahkan, hingga kini karya tarinya diminati banyak orang.
Karyanya dianggap mewakili kebaruan tanpa melepaskan ciri khas daerahnya.
Dulu, media komunikasi sulit diperoleh. Transportasi pun kondisinya tak jauh berbeda. Kini, televisi dan internet menjadi jendela dunia bagi semua manusia di dunia sehingga kita bisa memperoleh informasi apa pun dan dari mana pun di seluruh belahan dunia. Hal ini memberi kemudahan kepada
koreografer untuk membuka mata, pikiran, dan wawasan terhadap perkembangan seni tari dari daerah, bahkan dari negara lainnya.
Perbedaan berkembangnya tari yang bersumber dari tradisi dengan yang nontradisi sebenarnya juga tidak terlalu jauh karena seni tradisional pada beberapa daerah telah mendapat tempat yang cukup baik. Buktinya, masyarakat berlomba-lomba menampilkan seni tradisional pada acara bergengsi. Seperti pada acara penghargaan untuk insan musik Indonesia, banyak yang memilih menyajikan Tari Saman dari Nanggroe Aceh Darussalam sebagai pembukaan. Hal itu menunjukkan apresiasi yang baik menuju perubahan sikap dan mental bangsa. Belum lagi pada event yang khusus disajikan bagi kalangan tertentu. Sebenarnya, kalangan negarawan sejak lama telah menempatkan tari tradisional sebagai sajian klasik eksklusif di kalangan istana. Namun, sayangnya hal itu tidak diikuti oleh peran serta generasi mudanya.
CONTOH TARI KREASI BERPOLA TRADISI
1. Tari Nguri, Sumbawa
Tari Nguri adalah contoh tari kreasi baru yang lahir dari lingkungan kerajaan Sumbawa. Tarian ini merupakan tarian yang dipentaskan untuk tujuan menghibur. Saat sang raja Sumbawa ditimpa kesulitan, tarian ini akan dimainkan para wanita istana untuk mengurangi kedukaan sang raja. Tari nguri kini sering dipertunjukan sebagai tarian penyambut tamu. Saat menerima kunjungan kerja dari pejabat terpandang dari Pusat, tari ini pasti akan dimainkan sebagai bentuk penghormatan.
Tari kuntulan adalah contoh tari kreasi baru yang lahir di awal abad 20-an dari kebudayaan masyarakat Pemalang, Jawa Tengah. Gerakan pada tarian ini identik dengan gerakan pencak silat bernuansa Islami karena memang terlahir di masa perjuangan kemerdekaan. Saat ini tari kuntulan masih sering dipentaskan pada acara-acara hajat atau saat upacara hari besar nasional.
Tari Nguri adalah contoh tari kreasi baru yang lahir dari lingkungan kerajaan Sumbawa. Tarian ini merupakan tarian yang dipentaskan untuk tujuan menghibur. Saat sang raja Sumbawa ditimpa kesulitan, tarian ini akan dimainkan para wanita istana untuk mengurangi kedukaan sang raja. Tari nguri kini sering dipertunjukan sebagai tarian penyambut tamu. Saat menerima kunjungan kerja dari pejabat terpandang dari Pusat, tari ini pasti akan dimainkan sebagai bentuk penghormatan.
Tari kuntulan adalah contoh tari kreasi baru yang lahir di awal abad 20-an dari kebudayaan masyarakat Pemalang, Jawa Tengah. Gerakan pada tarian ini identik dengan gerakan pencak silat bernuansa Islami karena memang terlahir di masa perjuangan kemerdekaan. Saat ini tari kuntulan masih sering dipentaskan pada acara-acara hajat atau saat upacara hari besar nasional.
3. Tari Merak, Jawa Barat
Contoh tari kreasi baru selanjutnya adalah tari merak. Tarian ini adalah tari yang mengekspresikan keindahan burung merak. Berbagai gerakan di dalamnya diambil dari gerakan-gerakan burung merak wanita. Tarian ini diciptakan oleh Seniman Sunda, Raden Tjetje Somantri pada pertengahan abad ke-19.![3. Tari Merak, Jawa Barat](file:///C:\Users\fariz\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.jpg)
Contoh tari kreasi baru selanjutnya adalah tari merak. Tarian ini adalah tari yang mengekspresikan keindahan burung merak. Berbagai gerakan di dalamnya diambil dari gerakan-gerakan burung merak wanita. Tarian ini diciptakan oleh Seniman Sunda, Raden Tjetje Somantri pada pertengahan abad ke-19.
![3. Tari Merak, Jawa Barat](file:///C:\Users\fariz\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.jpg)
4. Tari Rara
Ngigel, Yogyakarta
Advertisement
Tari Rara Ngigel adalah contoh
tari kreasi baru yang diciptakan oleh Ida Wibowo, putri seniman tari
kenamaan Bagong Kusudiarjo. Tarian yang menceritakan tumbuhnya seorang gadis
yang beranjak dewasa ini juga merupakan contoh tari berpasangan, karena dalam
pementasannya tarian ini diperagakan oleh sepasang pria dan wanita.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Fungsi Seni serta tujuannya bisa
dibagi menjadi ; Fungsi Religi/Keagamaan, Fungsi Pendidikan, Fungsi Komunikasi,
Fungsi Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik, Fungsi Guna (seni terapan), dan
Fungsi Kesehatan (terapi).
Jenis tari ditinjau
dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu: Tari Tunggal, Tari
Berpasangan, dan Tari Kelompok/Massal.
Peranan seni tari
untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan individu,
social dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam memenuhi kebutuhan individu
dan social merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam
kaitannya dengan kepentingan lingkungan. Oleh karena itu tari dapat berperan
sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin manusia dalam
kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi tari ada 3 antara
lain :tari sebagai upacara , tari sebagai sarana hiburan dan tari sebagai
sarana pertunjukkan
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar