Langsung ke konten utama

MAKALAH SENI BUDAYA ALIRAN SENI LUKIS PRIMITIVISME



MAKALAH SENI BUDAYA
ALIRAN SENI LUKIS
PRIMITIVISME


Nama Kelompok :

1.   Agus Salim
2.   Ahmad Dani
3.   Marwati
4.   Maura Juningsih
5.   Sri Rahayu
6.   Usnul Padilah

KELAS XII A


SMA PELITA NUSANTARA
BALARAJA-TANGERANG




KATA PENGANTAR

Puji  syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas ridho dan rahmat-nya dan karunia-Nya saya masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Macam-Macam Aliran Dalam Seni Rupa”, ini dapat selesai tepat waktu.
Meskipun saya telah berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan yang terbaik, namun semua itu pasti masih ada kekurangan di dalam penyusunan makalah ini, saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun guna penyempurnaan dalam penyusunan makalah ini di masa yang akan datang.
Saya berharap makalah ini dapat berguna di dalam membangun generasi penerus bangsa Indonesia.

BALARAJA, OKTOBER 2018
Penyusun

 

 

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………2

Daftar Isi………………………………………………………………………………………..2

Bab I……………………………………………………………………………………3

Pendahuluan…………………………………………………………………………..3

Latar Belakang…………………………………………………………………………………3

Bab Ii…………………………………………………………………………………..4

Pembahasan……………………………………………………………………………4

1.      Pengertian Seni Secara Umum……………………………………………………….4

2.      Pengertian Seni Menurut Para Ahli…………………………………………………4

3.      Pengertian Seni Lukis……………………………………………………………………………………………….5
4.      Pengertian Seni Lukis Primitivisme………………………………………………………………………..5
5.      Ciri – Ciri Seni Lukis Primitivisme………………………………………………………………………….6
6.      Contoh Lukisan Aliran Primitivisme …………………………………………………6
7.       Tokoh-Tokoh Seni Lukis Primitivisme………………………………………………………………………….7
S. Sudjojono. ……………………………………………………………………………7
Ricardo Ponce…………………………………………………………………………………………………………..9
Bab Iii………………………………………………………………………………………………………………………………10

Penutup…………………………………………………………………………………….10           

Kesimpulan…………………………………………………………………………………….10

daftar pustaka…………………………………………………………………………………10

 

 

 

 

 

BAB I
PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.
Lukisan adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan memulaskan berbagai warna, dengan kedalaman warna "pigmen" dalam pelarut (atau medium) dan gen pengikat (lem) untuk pengencer air, gen pegikat berupa minyak linen untuk cat minyak dengan pengencer terpenthin, pada permukaan (penyangga) seperti kertas, kanvas, atau dinding. Ini dilakukan oleh seorang pelukis; dengan kedalaman warna dan cita rasa pelukis, definisi ini digunakan terutama jika ia merupakan pencipta suatu karya lukisan.
Manusia telah melukis selama 6 kali lebih lama berbanding penggunaan tulisan. Sebagai contoh lukisan-lukisan yang berada di gua-gua tempat tinggal manusia prasejarah.
Kata lukisan berarti lukisan gambar seterusnya dalam artikel ini.
Lebih khusus lagi, artikel ini tentang lukisan pada permukaan untuk alasan seni.

B.    Rumusan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini penulis ingin memaparkan berbagai macam permasalahan mengenai seni lukis, dan permasalahan itu diantananya adalah sejarah umum seni lukis, sejarah seni lukis di Indonesia, dan aliran-aliran yang terdapat dalam seni lukis.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Seni Secara Umum

Sebenarnya, apa arti seni? Pengertian seni adalah suatu ekspresi perasaan manusia yang memiliki unsur keindahan di dalamnya dan diungkapkan melalui suatu media yang sifatnya nyata, baik itu dalam bentuk nada, rupa, gerak, dan syair, serta dapat dirasakan oleh panca indera manusia.
Ada juga yang berpendapat bahwa pengertian seni adalah semua hal yang diciptakan oleh manusia yang mengandung unsur keindahan dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain. Pada intinya, seni merupakan hasil akivitas batin seseorang yang dinyatakan dalam bentuk karya yang bisa mempengaruhi perasaan manusia.
Pengertian seni secara etimologi berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Sani yang artinya pemujaan, persembahan, dan pelayanan. Dengan kata lain, seni sangat erat hubungannya dengan upacara keagamaan yang disebut juga dengan “kesenian”.

Pengertian Seni Menurut Para Ahli

Untuk lebih memahami apa arti seni, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli tentang definisi seni. Berikut ini adalah pengertian seni menurut para ahli:

1. Aristoteles

Menurut Aristoteles pengertian seni adalah suatu bentuk ungkapan dan penampilan yang tidak pernah menyimpang dari kenyataan, dan seni itu meniru alam.

2. Plato

Menurut Plato, pengertian seni itu adalah hasil tiruan alam (ars imitator naturam).

3. Herbert Read

Menurut Herbert Read pengertian seni adalah ekspresi dari penuangan hasil pengamatan dan pengalaman yang dikaitkan dengan perasaan, aktivitas fisik dan psikologis ke dalam bentuk karya.

4. Thomas Munro

Menurut Thomas Munor definisi seni adalah suatu alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya.

5. Leo Tolstoy

Menurut Leo Tolstoy pengertian seni adalah ungkapan perasaan pencipta yang kemudian diungkapkan pada orang lain dengan harapan mereka dapat merasakan apa yang dirasakan oleh penciptanya.

Pengertian Seni Lukis
Seni Lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa yang mengekspresikan kreatifitas seorang seniman (dalam hal ini disebut pelukis) dalam bentuk bidang 2 dimensi. Media yang digunakan dapat berupa kanvas, papan, kertas, kain, maupun media 2 dimensi lainnya. Sedangkan alat yang digunakan juga bermacam-macam sesuai kebutuhan dan keinginan sang pelukis baik alat dari alam maupun alat sintetis.
Seni Lukis telah muncul sejak lama bahkan sudah ada sejak zaman pra-aksara. Sebelum mengenal tulisan, manusia telah lebih dulu mengenal lukisan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya lukisan primitif yang ada di dinding gua dan tempat – tempat lainnya yang diperkirakan oleh ahli telah berusia ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu.
Oleh karena itu, Seni Lukis itu sendiri dibagi menjadi 2 macam yaitu Seni Lukis / Rupa Pramodern dan Seni Lukis / Rupa Modern. Seni Lukis Pramodern yaitu unsur seni lukis yang ada sebelum zaman modern atau sebelum munculnya era industri. sedangkan Seni Lukis Modern yaitu seni lukis yang ada setelah zaman modern atau setelah munculnya era industri.
Sedangkan Seni Lukis Pra Modern sendiri memiliki berbagai aliran atau gaya lukis sesuai kondisi maupun keinginan sang pelukis. Beberapa contoh aliran dari jenis-jenis seni lukis pro modern antara lain aliran primitivisme, aliran naturalisme, aliran realisme, dan juga aliran dekorativisme.
Salah satu aliran dari Seni Lukis Pra Modern adalah Aliran Primitivisme. Berikut ini sedikit penjelasan mengenai fungsi Seni Lukis Aliran Primitivisme.
Pengertian Seni Lukis Primitivisme
Seni rupa primitivisme adalah aliran seni rupa yang memiliki sifat bersahaja, kesederhanaan, spontan, jujur, baik dari segi penggarapan bentuk maupun pewarnaan. Pembuat seni rupa primitivisme bebas dari belenggu profesionalisme tradisi, teknik dan latihan formal dalam pembuatannya.

Salah satu ciri khas dari karya seni primitivisme adalah  cara pengungkapannya tampak adanya spontanitas, bentuk-bentuk yang diungkapkannya cenderung ekspresif, dan bukan peniruan dari realitas bentuk alam. Kecenderungan gaya ekspresi tersebut didasari oleh dorongan spiritualitas dan kepentingan magis. Para pelukisnya belum mempertimbangkan rasio mereka dalam berkarya budaya, dan tidak pula berfilsafat untuk mendasari karya-karyanya. Mereka berkarya secara intuitif dan emosional. Melalui pendekatan emosional inilah tampaknya mewarnai citra estetik yang cenderung simbolistik karena ungkapan perasaannya dilambangkan oleh simbol-simbol sebagai hasil pemikirannya yang naif (bisa juga primordial).

Contoh Seni Lukis Primitivisme adalah karya lukisan prasejarah seperti lukisan gua yang menggambarkan goresan-goresan yang umumnya melukiskan binatang perburuan, lukisan arwah nenek moyang, tanda telapak tangan dan kaki tersebut dapat digolongkan ke dalam karya-karya yang primitif.

Seorang seniman yang memiliki tujuan magis menjadikan lukisan yang dibuat untuk mendatangkan magis atau sihir. Lukisan ini bersifat primitif. Akan tetapi, pelukis modern juga banyak yang melukis tema dan motif primitif agar menimbulkan kesan magis. Mereka menganut paham primitivisme.

Ciri – Ciri Seni Lukis Primitivisme
Seni Lukis aliran Primitivisme memiliki beberapa ciri, diantaranya adalah :
  1. Pengungkapan terkesan spontan
    Lukisan dengan Aliran Primitivisme bersifat spontan. Maksudnya adalah lukisan yang dibuat secara spontan dan langsung dilukis sesuai kehendak dan keinginan sang pelukis tanpa memperhatikan alat dan bahan, teknik pembuataan maupun proporsional bentuk. Lukisan ini juga tidak memperhatikan kesesuaian lukisan dengan realitas maupun kenyataan yang ada di alam semesta saat ini.
  2. Bentuk sederhana
    Karena lukisan aliran Primitif ini dibuat / dilukis secara spontan dan tidak menggunak teknik serta alat – alat melukis yang mencukupi, maka Lukisan yang dihasilkan mengandung bentuk yang sederhana. Bentuk yang terdapat dalam lukisan aliran Primitivisme merupakan bentuk bentuk pokok yang menjadi ciri dari suatu objek, tetapi tidak sampai menggambarkan detail dari suatu objek.
  3. Bentuk-bentuk cenderung ekspresif dan bukan peniruan dari bentuk yang ada di alam.
    Dalam proses pembuatan lukisan yang menggunakan aliran Primitive, sang pelukis umumnya meluapkan ekspresinya dalam lukisan yang dibuat. Selain itu juga pelukis umumnya menggambarkan ekspresi dari tokoh yang dilukiskannya. Penggambaran ekspresinya dapat melalui perbedaan warna maupun ciri yang lainnya.
  4. Memiliki kesan magis dan sakral
    Kebanyakan lukisan Primitivisme yang ditemukan memiliki nilai kesakralan. Beberapa diantaranya ada yang menggambarkan dewa – dewa yang mereka sembah maupun mereka takuti. Ada juga yang menggambarkan suatu peristiwa besar yang terjadi. Bahkan ada juga yang dibuat sebagai bahan untuk melakukan ritual tertentu.

Contoh Lukisan Aliran Primitivisme
Lukisan di dinding gua yang menggambarkan tangan manusia. Lukisan tersebut diperkirakan telah dibuat sejak ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu. Dari gambar di atas terdapat beberapa hal yang dapat diamati. Diantaranya adalah dalam lukisan tersebut menggambarkan bentuk yang sangat sederhana hanya berupa telapak tangan. Kemudian dari lukisan tersebut hanya terdapat satu warna, secara tersirat hal ini menjelaskan bahwa lukisan tersebut dibuat dengan bahan seadanya yang dapat diambil dari alam. Dan kemudian kita dapat menyimpulkan bahwa lukisan tersebut dibuat dengan cara atau teknik yang sangat mudah. Hal-hal seperti yang telah disebutkanlah yang menjadi ciri – ciri dari lukisan aliran primitivisme.
Seni Lukis Primitivisme dapat dikatakan sebagai aliran seni lukis tertua yang ada karena aliran ini telah ada sejak dulu bahkan sebelum manusia mengenal tulisan. Seni Lukis aliran ini juga merupakan salah satu aliran seni lukis yang paling mudah untuk dibuat karena hanya menggambarkan ciri – ciri pokok suatu objek serta ekspresinya tanpa menambahkan detail – detail khusus. Namun, Seni Lukis aliran ini mulai ditinggalkan karena dianggap kurang memiliki nilai estetika.


Tokoh-Tokoh Seni Lukis Primitivisme
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran primitif


S. Sudjojono.

s sudjojono.jpg
S. Sudjojono lahir di Kisaran, Sumatera Utara 14 Desember 1913, dan wafat  di Jakarta 25 Maret 1985. Soedjojono lahir dari keluarga transmigran asal Pulau Jawa. Ayahnya, Sindudarmo, adalah mantri kesehatan di perkebunan karet Kisaran, Sumatera Utara, beristrikan seorang buruh perkebunan. Ia lalu dijadikan anak angkat oleh seorang guru HIS, Yudhokusumo. Oleh bapak angkat inilah, Djon (nama panggilannya) diajak ke Jakarta (waktu itu masih bernama Batavia) pada tahun 1925. Ia menamatkan HIS di Jakarta, lalu melanjutkan SMP di Bandung, dan menyelesaikan SMA di Perguruan Taman Siswa di Yogyakarta. Di Yogyakarta itulah ia sempat belajar montir sebelum belajar melukis kepada R.M. Pringadie selama beberapa bulan. Sewaktu di Jakarta, ia belajar kepada pelukis Jepang, Chioji Yazaki.

S. Sudjojono sempat menjadi guru di Taman Siswa seusai lulus dari Taman Guru di perguruan yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara itu. Ia ditugaskan oleh Ki Hajar Dewantara untuk membuka sekolah baru di Rogojampi, Banyuwangi, tahun 1931. Namun ia kemudian memutuskan untuk menjadi pelukis. Pada tahun 1937, ia ikut pameran bersama pelukis Eropa di Kunstkring Jakarya, Jakarta. Inilah awal namanya dikenal sebagai pelukis, Pada tahun itu juga ia menjadi pionir mendirikan Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi). Oleh karena itu, masa itu disebut sebagai tonggak awal seni lukis modern berciri Indonesia. Ia sempat menjabat sebagai sekretaris dan juru bicara Persagi. Selain sebagai pelukis, ia juga dikenal sebagai kritikus seni rupa pertama di Indonesia.

Lukisanya memiliki karakter Goresan ekspresif dan sedikit bertekstur, goresan dan sapuan bagai dituang begitu saja ke kanvas, pada periode sebelum kemerdekaan, karya lukisan S.Sudjojono banyak bertema tentang semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam mengusir penjajahan Belanda, namun setelah jaman kemerdekaan kemudian karya Lukisanya banyak bertema tentang pemandangan Alam, Bunga, aktifitas kehidupan masayarakat, dan cerita budaya.


Text Box: 2Text Box: 1https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL87QpLw22PXZ4uRLmtdjy4nlyZHqsR68A17PNwyqp95TGY9Lw77taeX1337kDjB97WrZ7gorpWYB7nfbZ46ctbB-u0bN5IO6J-nKjV_0W0RiidXpCa8c0Q0AOPkEDBGp1bl5sHPwimt7_/s400/S.+Sudjojono,+Ngaso,+140+x+100+cm,+1964+%28$103,120+-+$154,680%29-Christie+hongkong.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhU0tg53YFC9Xk9ww8PauCjy8VoX_Cn4UuipcDVPQ3EH1RfI3kRmYT4nCcnbo8PI27KiH6OZEs8FcwPsIS5Tbs68ereG8eQ5jReUK45AzFv-KJCQBp7LlZXlQJ0GezGHZq6M0ONeV2S9hz/s400/S.+Sudjojono,+Pertemuan+di+Tjikampek+yang+Bersedjarah,+104+x+152+cm,+1964+%28$77,340+-+$103,120%29-Christie+hongkong.jpg

Text Box: 3https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtVJC9zTgE99Cj5joZ-C4qqpgjlzO1quX_Jzx2wcLALGRyz9GPL04_kFUytUgDpCpE8rN7-hXPtHStyyAYT2p6kgRnJTnZhvVhmTfqHAbgsCdyMCM4hUUCt2iU6dVBvyKnMR0pKN3qSLe3/s400/S.-Sudjojono-Kami-Present-HK2-3m-HK6.98m1-Sotheby's+Hongkong.jpeg







1.      "Ngaso" by S. Sudjojono, Size: 140cm x 100 cm, Medium: Oil on canvas, Year: 1964
*) Auction: Christie's Hongkong


2.      "Pertemuan di Tjikampek yang Bersedjarah" by S. Sudjojono, Size: 104cm x 152 cm, Medium: Oil on canvas, Year: 1964
*) Auction: Christie's Hongkong


3.      "Kami" by S.-Sudjojono, Auction by Sotheby's Hongkong

Ricardo Ponce
BERIKUT INI CONTOH KARYA DARI RICARDO PONCE
: MVMMVM.jpgVMMMM.jpgVVMVM.jpg


 

 

 

 

BAB III

PENUTUP



Kesimpulan
Lukisan adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan memulaskan berbagai warna, dengan kedalaman warna "pigmen" dalam pelarut (atau medium) dan gen pengikat (lem) untuk pengencer air, gen pegikat berupa minyak linen untuk cat minyak dengan pengencer terpenthin, pada permukaan (penyangga) seperti kertas, kanvas, atau dinding. Ini dilakukan oleh seorang pelukis; dengan kedalaman warna dan cita rasa pelukis, definisi ini digunakan terutama jika ia merupakan pencipta suatu karya lukisan.
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.


DAFTAR PUSTAKA


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH SENI BUDAYA TENTANG TARI KREASI BARU BERPOLAKAN TRADISI

MAKALAH SENI BUDAYA TENTANG TARI KREASI BARU BERPOLAKAN TRADISI KELAS : XI B NAMA KELOMPOK : 1.     NURUL HIDAYAH 2.     AI SAFITRI 3.     INDAH PRATIWI 4.     SITI SURYATI 5. SITI YUNINGSIH SMA PELITA NUSANTARA BALARAJA - TANGERANG KATA PENGANTAR          Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW.       Makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas “ SENI TARI”       Makalah ini memuat tentang seni tari tradisional di Indonesia yang sangat penting kita mempelajarinya dan menjaganya. Walaupun makalah ini mungkin kuran...

MAKALAH MARAWIS : ASAL USUL KESENIAN MARAWIS

MAKALAH MARAWIS ASAL USUL KESENIAN MARAWIS KELAS VIIA DISUSUN OLEH : ASEP MULYADI MTS AL-FIKR GEMBONG-BALARAJA KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi yang telahmemberikan rahmat dan nikmat sehat, sehingga kami dapatmenyelesaikan makalah yang berjudul “ASAL USUL MUSIK MARAWIS ” ini.Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas B.NDONESIA. Terima kasih kepada Bapak Teguh Budiawan sebagai guruyang telah membimbing kami dari awal kami sekolah disini sampaisaat kini saya membuat makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini,kami banyak menghadapi hambatan dan rintangan terutama dalampencarian informasi. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurnamengingat keterbatasan, kemampuan, dan pengetahuan kami. Untuk itu, kami menerima saran dan kritik yang bersifat membangun, jikadalam penulisan makalah ini terdapat kekeliruan dan kesalahan.Harapan kami semoga makalah ini menjadi suatu pengetahuanbaru yan...